Wednesday, January 3, 2024

PROSES PRODUKSI SERAT DAUN NANAS MENGGUNAKAN MESIN DEKORTIKATOR DI ALFIBER SUBANG

Ketika buah nanas dipanen, daunnya harus dibuang atau dipotong agar tunas baru tumbuh dengan baik. pada umumnya daun nanas oleh petani biasa digunakan sebagai pakan ternak, pupuk alami dengan cara dicingcang dan ditebarkan di sekitar tanaman hingga membusuk, dan tidak jarang petani yang membuangnya. Hal ini dilakukan karena  Disisi lain di dalam daun nanas ini terdapat serat – serat filamen yang baik digunakan sebagai bahan baku tekstil seperti serat, benang, komposit, kain (tenun dan non woven), pakaian, selendang, home dekor dan aneka kerajinan seperti tas, topi, kotak tisyu, hiasan dinding, gantungan kunci dan produk lainnya sesuai kreatifitas pembuatnya. Sehingga dengan demikian proses pengolahan daun nanas tersebut menjadi upaya pemberian nilai tambah, nilai fungsi dan nilai ekonomis dari daun nanas ini. Selain itu juga kegiatan ini mampu memberikan income tambahan bagi petani nanas.
 

Pada dasarnya semua jenis daun nanas bisa diolah menjadi serat daun nanas tersebut, baik dari jenis nanas Smooth Cayene, Queen, maupun Spanish. Sehingga semua daerah penghasil nanas berpotensi menjadi daerah penghasil serat daun nanas. Lantas bagaimana cara mengolah daun nanas tersebut? Ada beberapa cara mengolah serat daun nanas seperti, pembusukan, pengerokan, menggunakan Mesin Dekortikator atau bahakan menggunakan bahan kimia.



Pada kesempatan ini ALFIBER ingin berbagi kembali cara produksi serat daun nanas menggunakan Mesin Dekortikator. Adapun tahapan produksi serat daun nanas yang dilakukan ALFIBER Serat Daun Nanas ini meliputi proses Penimbangan Serat, Penyortiran Serat, Ekstraksi, Pembersihan, Pengeringan dan Finishing.

A. Proses Penimbangan

         Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat atau banyaknya daun yang akan diproduksi dalam setiap harinya untuk permesinnya. Selain itu juga untuk mengetahui serat yang dihasilkan dari banyaknya daun nanas yang diproduksi serta proses penilaian daun nanas dari daerah atau petani mana yang menghasilkan serat berkualitas.


B. Proses Penyortiran Daun Nanas

         Adapun tujuan dari kegiatan penyortiran daun ini adalah untuk memisahkan daun nanas yang tidak masuk kriteria syarat daun nanas untuk diproduksi dan tidak masuk kriteria. Dimana syarat daun nanas yang memenuhi kriteria proses produksi menggunakan Mesin Dekortikator ini diantaranya minimal panjang daun nanas 60 cm, dihasilkan dari tanaman nanas yang sudah dipanen buahnya (tua), daun tidak kering, tidak busuk dan tidak patah. selain itu proses penyortiran dilakukan untuk mempermudah proses ekstraksi dengan cara mesmisahkan daun nanas sesuai dengan panjangnya yaitu daun panjang diatas 90 cm, daun sedang 75 - 90 cm dan daun pendek antara 60 – 75 cm.




C. Proses Ekstraksi Daun Nanas

        Daun Nanas yang telah disortir, secara sejajar dimasukan ke dalam mesin Dekortikator. Ekstraksi ini dilakukan untuk memisahkan antara daging daun dengan serat. Proses ekstraksi dengan menggunakan Mesin Dekortikator dilakukan dengan cara menarik-ulur daun nanas ke dalam mesin untuk setiap ujungnya secara bergantian hingga terpisah antara serat  dengan daging daun.



D. Proses Pembersihan Serat

Proses Pembersihan serat meliputi kegiatan Pengerokan dan Pencucian serat. Dimana Pengerokan ini bertujuan untuk menghilangkan sisa daging daun yang masih menempel pada serat. Dan ppencucian dilakukan untuk menghilangkan warna hijau pada serat untuk mendapatkan serat yang putih, bersih dan berkualitas. Pengerokan dilakukan dengan menggunakan pisau tumpul (Kape) agar tidak memutuskan serat. Pada proses ini juga setiap ujung serat diratakan dengan cara dipotong menggunakan golok. Sedangkan proses pencucian serat menggunakan air baik air mengalir mapun air dalam wadah.




E. Proses Pengeringan Serat

Setelah serat daun nanas bersih, selanjutnya serat dikeringkan dengan cara dijemur menggunakan sinar matahari sampai benar – benar kering atau kadar air dibawah 13 %. Lamanya waktu  pengeringan tergantung kondisi cuaca. Jika kondisi cuaca panas pengeringan biasanya memerlukan waktu 2 hari. Sedangkan kondisi saat musim hujan bisa memerlukan waktu 3 – 4 hari.


F. Proses Finishing

Setelah Serat Daun Nanas benar – benar kering, untuk meningkatkan kualitas Serat Daun Nanas, Selanjutnya serat disisir agar serat lebih lurus, dan menghilangkan sisa daging daun yang masih tersisa, penyisiran dilakukan dengan menggunakan sisir kutu (kuat). Kemudian pengechekan kadar air serat menggunakan MC meter, pengechekan impurities dan pengukuran panjang serat. Setelah itu Serat ditimbang perkilo dan siap untuk dipasarkan atau diproses untuk menjadi produk akhir, baik produk tekstil, fashion, home dekor maupun kerajinan.



Keunggulan Ekstraksi Menggunakan Mesin Dekortikator

1. Kapasitas Produksi Serat Lebih Banyak, 3-5 kg/hari (tergantung kemampuan operator)

2.    Pemanfaatan Limbah Lebih Optimal

3.    Mesin Portable, bisa dibawa ke Lokasi Bahan Baku/Kebun

4. Bisa digunakan untuk mengekstraksi serat alam lainnya seperti : Tanaman Sisal, Pisang Abaka, Sansiviera (Lidah Mertua)



Produk Lain Yang Dihasilkan Mesin Dekortikator

1. Limbah Daging Daun

Daging daun yang telah terpisah dari helaian serat  merupakan produk kedua yang dihasilkan Mesin Dekortikator setelah Serat Daun Nanas

Manfaat Dari Daging Daun ini diantaranya :

-          Peternakan : Pakan Ternak

-          Pertanian : Pupuk Alami



2. Air Limbah Pencucian Serat

-          Warna hijau pekat yang dihasilkan oleh

-          air pencucian serat setelah proses ekstraksi,

-          yang sedang dilakukan uji coba untuk

-          dijadikan pewarna tekstil alam (Pertekstilan).




Friday, June 5, 2020

KAIN SERAT DAUN NANAS


Indonesia merupakan negara kepulauan beriklim tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar dalam pengembangan serat alam. Secara umum serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu serat selulosa, serat protein dan serat mineral. Serat selulosa pada umumnya diperoleh dari tanaman mulai dari batang, daun, buah dan biji. Termasuk Serat Daun Nanas yang sekarang dikembangkan di UKM ALFIBER Kp. Cijoged Desa Cikadu Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.


Kain Serat Daun Nanas merupakan kain yang terbuat dari serat daun nanas yang dipintal menjadi benang secara manual, kemudian ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Pembuatan kain serat daun nanas ini dilakukan oleh UKM ALFIBER dalam upaya meningkatkan nilai tambah (Value Added) khususnya nilai ekonomis dan nilai fungsi dari daun nanas yang selama ini banyak dibuang atau belum termanfaatkan secara optimal.

Serat adalah suatu meterial yang perbandingan antara panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul – molekulnya menyusun dan terorientasi terutama ke arah panjang. Berdasarkan bentuknya serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat pendek (stapel) dan serat panjang (filamen). Serat atau fiber juga bisa didefinisikan sebagai suatu material yang menjadi bahan baku pembuatan benang dan kain. Sifat yang dimiliki oleh setiap serat biasanya mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain, disisi lain sifat serat juga mempengaruhi kualitas dari benang atau kain yang dihasilkan.


Serat Daun Nanas merupakan salah satu serat alam yang tergolong dari jenis serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan. Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas yang diekstraksi, kemudian dibersihkan dan dijemur hingga kering. Adapun proses ekstrasi atau pembuatan serat daun nanas ini dapat dilakukan dengan dua metode yaitu secara manual dan menggunakan mesin dekortikator. Pembuatan secara manual diawali dengan proses perendaman untuk memisahkan zat perekat pada daun nanas, untuk kemudian dapat dikerok menggunakan pisau atau alat khusus. Pembuatan serat nanas menggunakan mesin dekortikator dilakukan pada kondisi daun dalam keadaan segar dan basah. Sehingga dapat memudahkan pemisahan zat-zat yang ada disekitar serat dan menghindari kerusakan pada serat. Daun-daun nanas yang telah mengalami proses dekortikasi, kemudian dicuci dan dikeringkan melalui sinar matahari, atau dapat dilakukan dengan cara-cara yang lain. Serat Daun Nanas memiliki sifat yang lembut, halus, kuat dan berkualitas baik untuk dijadikan kain dari serat alam baik kain tenun maupun kain non woven. Selain itu produk akhir yang dapat dihasilkan dari serat nanas antara lain tirai penutup jendela, wall paper (kain pelapis dinding), bahan baku kertas (pulp), berbagai jenis kerajinan seperti tas, gorden, rambut palsu, fiber interior mobil, tambang, jala ikan, dan bahan baku pembuatan furniture seperti meja, papan, asbes, dan lain sebagainya.


Proses pembuatan Kain Serat Daun Nanas di UKM ALFIBER dilakukan dengan cara pemberdayaan masyarakat khususnya kaum ibu-ibu di lingkungan usaha UKM ALFIBER baik dalam proses pemintalan maupun proses pertenunan. Proses pemintalan atau pembuatan benang masih menggunakan cara manual atau disambung setiap helai serat menggunakan tangan dengan teknik khusus (sambung tenun). karena pemintalan masih disambung, maka benang yang dihasilkan memiliki simpul dari setiap sambungan, sehingga kain yang dihasilkannya pun memiliki keunikan dan ciri khas  yaitu adanya simpul – simpul kecil yang muncul pada kain. Proses Pertenunan Kain Serat Daun Nanas di ALFIBER menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) hasil modifikasi, dimana prosesnya yaitu menyilangkan antara benang lusi dengan benang pakan.


Saat ini ALFIBER telah mengembangkan alat tenun modifikasi yang disebut dengan ATBM Dogan. ATBM Dogan merupakan singkatan dari dobby dan gedogan. ATBM Dogan merupakan ATBM yang dirancang khusus dengan beberapa kelebihan untuk membuat kain dengan menggunakan tenaga manusia. ATBM Dogan diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dari alat tenun gedogan dan menyederhanakan bentuk serta fungsi ATBM Dobby.
Kelebihan ATBM Dogan antara lain mesin portable, motif anyaman bisa bevariasi, cocok untuk benang serat alam dan harga yang terjangkau. Walapun memiliki keunggulan, masih terdapat beberapa kekurangan dari ATBM Dogan yang dapat disempurnakan. Antara lain lebar dan panjang kain terbatas dan proses kerja relatif lebih lambat.


Adapun Kain Tenun Serat Daun Nanas yang tersedia di UKM ALFIBER diantaranya :
Kain Serat Daun Nanas                    : Lebar 120 cm x panjang 200 cm
Kain Serat Daun Nanas                    : Lebar 50 cm x panjang 200 cm
Selendang Serat Daun Nanas          : Lebar 60 cm x panjang 180 cm
Keterangan                                        : Dijual, Stock Terbatas
Untuk pemesanan Kain Serat Daun Nanas hubungi kontak kami
Semakin meningkatnya produksi kain tenun serat nanas, diharapkan dapat menjadi bahan alternatif dalam pengembangan fashion di Indonesia.

Sunday, January 12, 2020

POTENSI USAHA SERAT DAUN NANAS



        Daun Nanas yang belum termanfaatkan atau biasanya dibuang, ternyata bisa diolah menjadi Serat Daun Nanas dengan cara diekstraksi, baik menggunakan mesin maupun secara manual, sehingga mempunyai nilai tambah (Value Added). Dimana siklus dari tanaman nanas ini apabila buahnya dipanen, maka daunnya harus dibuang agar tunas barunya tumbuh dengan baik. Selama ini daun nanas belum termanfaatkan secara maksimal, hanya sebatas menjadi pakan ternak atau pupuk alami dengan cara dipotong-potong dan dibiarkan membusuk, tidak jarang juga yang hanya membuang bahkan membakarnya, tentunya ini sangat disayangkan mengingat daun nanas ini sebenarnya bisa diolah menjadi serat daun nanas sebagai bahan baku tekstil dan kerajinan serta  mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.


        Sejak April 2013 hingga sekarang ALFIBER sudah berupaya dan berusaha untuk mengolah daun nanas tersebut menjadi serat daun nanas dan sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri seperti Jepang, Malaysia dan Jerman. Dengan berbekal 1 unit Mesin Dekortikator ALFIBER mampu mengolah daun nanas sebanyak 150 kilogram setiap hari dan mampu menghasilkan Serat Daun Nanas Kering rata-rata 3 – 3,5 kg/hari. Dimana kondisi ini sangat terbatas mengingat potensi usaha pengolahan daun nanas di Kabupaten Subang yang masih sangat terbuka lebar, dengan potensi lahan kebun nanas  seluas 3.253 Hektar  dan di Kecamatan Cijambe tempat lokasi usaha seluas 133 Hektar dengan potensi daun nanas yang dihasilakan dari 1 Hektar sebanyak 10 -15 Ton, dengan semakin banyaknya permintaan serat daun nanas dan produk olahannya, maka usaha ini semakin potensial untuk dikembangkan.
        Kini ALFIBER mulai meningkatkan optimalisasi pemanfaatan daun nanas melalui pengolahan serat daun nanas menjadi kain serat daun nanas, sehingga meningkatkan nilai jual dan menciptakan peluang usaha baru yaitu proses pemintalan benang serat dan pertenunan kain.


      Adapun manfaat dari usaha pengolahan daun nanas ini diantaranya sebagai berikut :

1.  Meningkatkan Nilai Tambah (Value Added)
Usaha Pembuatan Serat Daun Nanas ini mampu memberikan nilai tambah (Value Added) dari  daun nanas. Dimana Daun Nanas ini biasanya hanya dijadikan pakan ternak atau dibuang, setelah menjadi serat daun nanas bisa memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi karena bisa digunakan sebagai bahan baku tekstil seperti benang, kain serta bahan baku berbagai jenis kerajinan.


5.A.   2   Menciptakan Produk Baru (New Product)
Usaha ini juga mampu menciptakan produk baru selain menjadi Serat Daun Nanas yaitu pakan ternak dan pupuk alami yang berasal dari ekstrak daging daun, serta bisa untuk bahan baku pewarna alam yang berasal dari air pencucian serat. Dengan kata lain usaha Pembuatan Serat Daun Nanas ini mampu memberikan manfaat pada bidang peternakan, pertanian dan pertekstilan.


       
        3.  Memberikan Tambahan Penghasilan Petani Nanas
        Usaha Pemanfaatan Daun Nanas ini juga mampu memberikan penghasilan tambahan kepada para petani nanas, dimana biasanya setelah panen limbah daunnya dibuang, saat ini bisa dijual kepada ALFIBER, sehingga kini petani bisa mendapatkan penghasilan dari menjual buah nanas dan daun nanas. dan kini ALFIBER menjalin kerjasama dengan 6 Petani Nanas dalam pengadaan bahan baku, hal ini disebabkan masih terbatasnya kapasitas dan mesin yang dimiliki ALFIBER.



        4.  Menyerap Tenaga Kerja dan Menciptakan Peluang Usaha Baru
        Selain itu usaha pemanfaatan limbah daun nanas juga mampu menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar, mulai dari tenaga kerja pengadaan bahan baku, proses produksi (ekstraksi dan finishing), pemintalan benang sampai pertenunan kain serat daun nanassehingga usaha ini juga menciptakan peluang usaha baru dalam proses pengolahan Serat Daun Nanas menjadi produk tekstil maupun kerajinan. Besar harapan ALFIBER ini usahanya semakin besar dan berkembang, sehingga semakin banyak menyerap tenaga kerja dan memberi dampak positif terhadap lingkungan khususnya bidang ekonomi masyarakat.











Monday, November 18, 2019

PINEAPPLE LEAF FIBER

PRODUCTION OF PINEAPPLE LEAF FIBER




Pineapple Leaf Fiber made of pineapple leaves that have been extracted, this fiber is shaped like hair which consists of longitudinal strands of fibers (Filaments) with a length of about 0.6 - 1 m (according to the length of the pineapple leaves). has a soft, smooth and strong character.


Production stages of pineapple leaf fiber :
1.  Preparation of low material (Pineapple Leaf)
2.  The Process of extraction pineapple leaf
3.  The process of cleaning pineapple leaf fiber
4.  The Process of drying pineapple leaf fiber
5. Final Process

Morphologically, the amount of fiber in pineapple leaves consists of several bundles of fibers and each bond consists of several fibers (multi-cellular fiber). cells in pineapple leaf fibers have an average diameter of around 10 μm and an average length of 4.5 mm with a ratio ratio between length and diameter is 450. The average cell wall thickness of pineapple leaf fibers is 8.3 μm.


Friday, April 19, 2019

NARASUMBER DAN PELATIHAN SERAT DAUN NANAS



Berlandaskan pada semangat memberi manfaat, semangat berbagi ilmu, semangat berbagi pengalaman dan semangat memberi nilai lebih pada limbah daun nanas, dengan konsep pemberdayaan serta pemanfaatan potensi daerah penghasil nanas, maka kami menerima kerjasama sebagai narasumber atau pemateri kegiatan pelatihan, seminar dan workshop khususnya tentang upaya pengolahan limbah daun nanas menjadi sesuatu yang bernilai fungsi dan ekonomis tinggi, baik produk serat daun nanas, fashion maupun kerajinan.




PENGALAMAN BEKERJA :
1.   Tahun 2011-2012, Tenaga Penyuluh Indutri Kecil dan Menengah (IKM) di Dinas Perindustrian Perdaganagan dan Pengelolaan Pasar  Subang
2.  Tahun 2012-2013, Manajer Produksi di  IKM Konveksi  Kerudung  Mahkota Collection Subang
3.  Tahun 2014, Pendamping Wirausaha Baru (WUB) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
4. Tahun 2014 - Sekarang, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kementrian  Sosial Republik Indonesia


PENGALAMAN WIRAUSAHA :
1. Tahun 2011 – 2012, Owner Konveksi Al Collection
2. Tahun 2013 - 2014, Owner Online Shop (Manchunian Store)
3. Tahun 2013 – Sekarang, Owner ALFIBER (Usaha Pengolahan Limbah Daun Nanas)


PENGALAMAN NARASUMBER :
1.Tahun 2014 : Manajemen Pemasaran Produk IKM, Di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Subang
2.Tahun 2014 : Develop Sense Of Creativity To Establish Our Business, Di Universitas Bakrie Jakarta
3.Tahun 2015 : Pelatihan Pengolahan Limbah Daun Nanas, Di Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan di Toboali Kabupaten Bangka Selatan
4.Tahun 2016 : Motivasi Tenaga Penyuluh Lapangan IKM menjadi Wirausaha Baru, Di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
5.Tahun 2017 : Membangun Kemitraan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Di Dinas DISPERINDAGTAMBEN Kabupaten Karawang
6.Tahun 2017 : Pembinaan Pelaku Ekonomi  Kreatif Berbasis Media Design dan IPTEK, Di Dinas Pariwisata Provinsi Riau
7.Tahun 2018 : Pelatihan Kerajinan Serat Nanas  Di Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri)
8.Tahun 2018 : Pelatihan Kerajinan Serat Nanas  Di Desa Duwet  Kecamatan Wates (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri)
9.Tahun 2018 : Pelatihan Kerajinan Serat Nanas  Di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri)
10.Tahun 2018 : Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program  Keluarga Harapan (PKH) di Desa Pandantoyo  Kecamatan Ngancar,  (Dinas Sosial Kabupaten Kediri)
11.Tahun 2018 : Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Margourip Kecamatan Ngancar, (Dinas Sosial Kabupaten Kediri)
12.Tahun 2018 : Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar,  (Dinas Sosial Kabupaten Kediri)
13.Tahun 2019 : Pelatihan Manajemen Badan Usaha Milik Desa dan Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Hasil Pertanian dan Peternakan di Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor
14.Tahun 2019 : Pelatihan Pembuatan dan pengolahan serat daun nanas di Desa Curugrendeng Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang 
15. Tahun 2021 : Pelatihan Produksi dan Pemanfaatan Serat Daun Nanas di Kota Prabumulih (BALITBANG Kota Prabumulih)
16. Tahun 2021 : Bimbingan Teknis IKM Tenun Ulos di Tapanuli Utara (Kementerian Perindustrian RI)
17. Tahun 2022 : Narasumber Sucess Story Usaha dalam Bidang Pertanian di Program YESS Kabupaten Subang (Kementerian Pertanian)
18. Tahun 2022 : Pelatihan Pengolahan Serat Nanas untuk Bahan Kain Tenun bagi Desa Peduli Gambut dan Mangrove (Pertamina Hulu Rokan dan BRGM - Rokan Hilir RIAU)
19. Tahun2022 : Pelatihan Pengolahan Serat Daun Nanas Menjadi Benang Tenun (Dinas KUMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tapanuli Utara)


PENCAPAIAN PRESTASI :
1.Tahun 2012 : Salah Satu Pemenang Lomba Bussines Plan Potensi Daerah, Diselenggarakan oleh Kementrian Perindustrian RI
2. Tahun 2017 : Juara 1 Lomba Inovasi  Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabupaten Subang, Diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pedesaan Kabupaten Subang
3. Tahun 2018  : Juara 1 Lomba Inovasi  Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabupaten Subang, Diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pedesaan Kabupaten Subang
4. Tahun 2018 : Juara 1 Seleksi Pemuda Pelopor Kabupaten Subang,  Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Subang
5. Tahun 2018 : Finalis Wirausaha Muda Pemula (WMP) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa  Barat, Penyelenggara Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat
6.Tahun 2019 : Juara 1 Area Subang sebagai Pejuang Djiwa Tangguh 2019, Diselenggarakan oleh PT. Nojorono Tobacco International
7. Tahun 2019 : Juara Satu Indonesia Award 2019 tingkat Provinsi dari PT. Astra Internasional
8. Tahun 2019 : Finalis Satu Indonesia Award, 14 besar dan 2 besar Bidang Kewirausahaan dari PT. Astra Internasional




A. Materi Tentang Serat Daun Nanas:
1. Pemaparan potensi Usaha Serat Daun Nanas
2. Materi Pengetahuan tentang serat - serat alam
3. Materi Proses Produksi Serat Daun Nanas secara manual
4. Materi Proses Produksi menggunakan MesinDekortikator
5. Materi pengetahuan proses Pertenunan Serat Daun Nanashttps://www.youtube.com/watch?v=n_UhAPL0TWU&t=177s

Nb: setiap materi disertai slide power point(softcopy dan hardcopy) foto, video dan referensi terkait. 

B. Praktek Pembuatan dan dan pengolahan Serat Daun Nanas:
1. Praktek pembuatan Serat Daun Nanas secara manual.
2. Praktek Penyambungan serat menjadi benang (pemintalan)
3. Praktek Pertenunan (jika disediakan/beli alat tenun)